Sunday, April 22, 2007

Bookmark April 22 2007

FLV (Flash Video)

FLV adalah salah satu format video di internet dengan menggunakan Adobe Flash Player.
Format FLV adalah proprietari dari Adobe (Macromedia).
Flash Player bisa menghantarkan format flv dimulai sejak Flash Player versi 6.

Dengan kemampuan diputar oleh swf atau diembed kedalamnya, flv menjadi salah satu format video yang bisa diputar hampir disemua sistem operasi.
Browser yang sudah mempunyai plug in flash player akan langsung bisa memutar flv.
Ini adalah salah satu kunci keuntungan dibanding dengan format video lain yang biasanya memerlukan plug in di browser yang lebih besar (ukuran installer plug in-nya).
Didukung juga dengan keuntungan lain seperti distribusi penyebaran Flash player yang sangat luas.

Format Video
Umumnya flv menggunakan stream bit video yang merupakan salah satu varian dari standar video H.263 (Sorenson Spark).
Pada Flash Player 8 keatas terdapat fasilitas dukungan untuk memainkan stream bit video On2 TrueMotion VP6 yang mempunyai keunggulan seperti kualitas visual yang lebih tinggi serta kemampuan dalam penggunaan lower bit rates, tetapi karena memerlukan proses render dengan tingkat komputasi yang lebih tinggi maka diragukan format ini dapat berjalan lancar di komputer low end (tua).

Flv dibuat (encoding) dengan tool yang terdapat di Macromedia Flash 8, atau bisa menggunakan On2's Flix encoding tools, Sorenson Squeeze, FFmpeg dan tool-tool dari pihak lainnya.

Format audio
Audio di flv biasanya di encode sebagai MP3, sedangkan audio yang berasal dari mikropon user akan di encode dengan Nellymoser codec (proprietary format).
Flv juga mendukung audio yang tidak terkompress atau nama lainnya ADPCM format audio.

FLV sebagai alasan utama Adobe mengakuisisi Macromedia.
Dari semua produk unggulan Macromedia dari Coldfusion, Dreamweaver, Firework, Jrun, Authorware, Flash, dan lain-lain. Yang menjadi alasan (nilai beli) yang menggoda Adobe bukanlah produk - produk laris seperti yang disebutkan diatas. Bukan pula Teknologi Animasi flash yang mengubah internet itu, tetapi adalah Flash Video.
Dikutip dari Mike Downey (Senior Product Manager Adobe Flash) :
“At the highest levels of Adobe’s corporate agenda is the Flash Video platform, it was officially called out by our CEO that it was one of the main reasons Adobe wanted to acquire Macromedia.”

Tonggak FLV yang fenomenal : Youtube
Kisah Youtube bermula dari empat orang (Chad Hurley, Steve Chen, and Jawed Karim) yang sebelumnya adalah karyawan PayPal.
Domain Youtube.com sendiri baru diaktivasi pada February 15, 2005.
Pada pertengahan 2006, youtube adalah salah satu site yang paling pesat pertumbuhannya dan menduduki peringkat 5 besar site yang paling terkenal diInternet.
Pada 9 Oktober 2006 Google mengakuisisi Youtube dengan nilai US$1.65 billion.
Dari 4 orang pendiri yang bermarkas di garasi, kini Youtube mempunyai 67 karyawan, 100 juta flv yang diakses tiap hari, 65.000 flv baru yang diupload tiap per 24 jam. Diakses 27 juta pengunjung tiap bulan.
Dengan statistik di atas tidak berlebihan majalah Time memberikan penghargaan ke Youtube sebagai "Invention of the Year" tahun 2006.
Semua tidak lepas dari keterkaitan dan penggunaan teknologi flv.
Hal lain yang cukup menggelitik adalah 3 kunci perkembangan flash yang dipaparkan Mike Downey :
1. IDE (Integrated Developing Tool) / Authoring Flash yang lebih baik.
2. Flash Mobile device (Flash lite).
3. Flash Video.
Ketiga aspek diatas kini masing masing mempunyai ratusan proyek-proyek internal yang terus menerus menggodok flash menjadi lebih matang di release versi berikutnya.

Bagaimana dengan flv didalam negeri? Salah satu portal yang mengadopsi teknologi flv adalah indonesia.sc , dan tampaknya akan semakin besar karena mempunyai konsep dan konsumen yang jelas.

Sekali lagi Flash mengubah Internet, kali ini tidak dengan animasi vektornya yang kadang membuat programmer antipati dengan usabiliti flash site yang buruk )*, tapi dengan penghantaran video dengan lebih efisien dan lebih efektif dibanding teknologi sejenis dari pihak lain.

Note :
*. Bukanlah flash mempunyai usability yang lebih buruk dibanding html page, tetapi jadilah desainer yang lebih bijak dalam usability dengan flash.
*. Kadang banyak anggapan programmer tidak bisa menjadi desainer yang baik, demikian pula sebaliknya. Syukurlah bila kita merasa baik - baik saja sebagai keduanya.

No comments: